6 Teknik Closing Sales yang Efektif dan Paling Banyak Digunakan

teknik closing sales

Menguasai teknik closing sales adalah kunci bagi siapa pun yang ingin sukses dalam dunia penjualan, baik itu sales profesional, pelaku bisnis, atau siapa saja yang menawarkan produk atau jasa.

Tanpa kemampuan tersebut, peluang yang sudah dibangun sejak awal bisa gagal di tahap akhir.

Pasalnya, proses closing bukan sekadar menawarkan, tapi juga meyakinkan calon pelanggan untuk benar-benar membeli.

Di sinilah banyak penjual mengalami kesulitan.

Untuk itu, artikel ini akan membahas berbagai teknik closing sales yang bisa Anda terapkan agar lebih mudah mengubah prospek menjadi pembeli.

Simak baik-baik!

Apa Itu Closing Sales?

Sebelum mengulas teknik closing sales, ada baiknya Anda tahu arti atau pengertian dari closing sales itu sendiri.

Secara umum, closing sales adalah proses mengubah prospek atau calon pelanggan menjadi pembeli yang melakukan transaksi.

Ini merupakan tahap akhir dalam siklus penjualan, di mana keputusan pembelian benar-benar terjadi.

Dalam praktiknya, closing bukan hanya soal menyelesaikan transaksi, tetapi juga memastikan bahwa pelanggan merasa yakin, percaya, dan puas dengan solusi yang ditawarkan.

Oleh karena itu, kemampuan melakukan closing yang efektif sangat menentukan keberhasilan penjualan secara keseluruhan.

Teknik Closing Sales yang Efektif

Mau closing lebih efektif?
Gunakan WhatsApp Marketing dan maksimalkan dengan Sebari.
Broadcast, follow-up, sampai closing jadi lebih cepat dan terukur!

Strategi Sales untuk Mencapai Target

KLIK INI UNTUK INFO LEBIH LANJUT

Pengertian

Teknik closing sales adalah pendekatan strategis yang digunakan untuk mendorong calon pelanggan agar segera mengambil keputusan pembelian. Teknik ini membantu mempersingkat proses pengambilan keputusan, membangun rasa percaya, serta meningkatkan peluang penjualan berhasil. Berbagai teknik dapat digunakan sesuai dengan karakter prospek dan situasi saat negosiasi berlangsung.

Adapun berikut beberapa teknik closing sales yang efektif dan paling banyak digunakan:

1. Now or Never/Scarcity Close

Teknik now or never atau scarcity close berfokus pada penciptaan urgensi dan rasa takut kehilangan kesempatan sering juga disebut FOMO ata Fear of Missing Out.

Pada penerapannya, Anda bisa menekankan bahwa penawaran bersifat terbatas, baik dari sisi waktu (misalnya promo hanya hari ini) maupun jumlah (stok tinggal sedikit).

Dengan teknik ini, harapannya calon pelanggan terdorong untuk segera mengambil keputusan tanpa menunda.

Teknik tersebut sangat efektif untuk mengatasi keraguan dan mendorong pembelian cepat, terutama dalam situasi di mana pelanggan sudah menunjukkan minat, tetapi tak kunjung mengambil tindakan.

Contoh:

“Promo diskon 30% ini cuma berlaku sampai jam 10 malam ini, Kak. Besok udah balik ke harga normal.”

Atau:

“Stoknya tinggal 2 lagi dan minggu depan nggak restock. Mau langsung saya amankan, Kak?”

2. Assumptive Close

Teknik assumptive close menggunakan pendekatan psikologis dengan mengasumsikan bahwa calon pelanggan sudah siap membeli.

Penjual tidak lagi bertanya “apakah Anda ingin membeli?”, melainkan langsung mengarahkan ke tahap berikutnya seperti pengiriman, metode pembayaran, atau pilihan produk.

Strategi ini bekerja baik ketika prospek sudah menunjukkan sinyal positif selama proses penawaran, karena mempercepat keputusan tanpa memberi ruang untuk ragu-ragu.

Intinya, teknik assumptive close berusaha mendorong penutupan penjualan secara natural dan lancar.

Contoh:

“Alamat pengirimannya pakai yang di akun ini, ya?”

Atau:

“Kalau begitu, saya masukkan ke pengiriman hari ini, ya. Pembayarannya mau transfer atau COD, Kak?”

3. Summary Close

Summary close adalah teknik di mana penjual merangkum kembali semua manfaat utama produk atau layanan yang telah disampaikan selama presentasi.

Tujuannya mengingatkan calon pelanggan tentang nilai yang mereka dapatkan, sehingga keputusan pembelian terasa logis dan masuk akal.

Teknik tersebut tepat dipakai ketika pelanggan sudah memahami produk, tapi masih bimbang karena belum melihat “gambaran besar” dari apa yang akan mereka dapatkan.

Dengan rangkuman yang tepat, rasa ragu bisa berubah menjadi keyakinan.

Contoh:

“Jadi Kakak dapat paket lengkap isi 3 produk, free ongkir, dan garansi 7 hari. Semua ini cuma Rp129.000. Yuk, kita proses sekarang.”

Atau:

“Dengan layanan ini, Kakak nggak cuma hemat waktu, tapi juga dapat support tim 24 jam. Gimana, mau saya bantu proses pendaftarannya?”

4. Take Away

Secara umum, teknik take away memanfaatkan prinsip psikologi manusia bahwa sesuatu akan terasa lebih diinginkan saat ia terancam untuk hilang atau ditarik kembali.

Alih-alih terus mendorong pelanggan untuk membeli, penjual secara halus menarik diri dengan menyatakan bahwa produk mungkin tidak cocok untuk pelanggan tersebut atau bahwa penawaran akan segera berakhir.

Efeknya, calon pembeli justru merasa tidak ingin kehilangan produk tersebut dan terdorong untuk segera membeli.

Namun begitu, teknik ini harus digunakan hati-hati, karena terlalu agresif bisa memberi kesan manipulatif.

Contoh:

“Sebenarnya produk ini cocok banget buat Kakak, tapi kalau masih belum yakin nggak masalah. Takutnya sih nanti nyesel karena produk ini jarang restock.”

Atau:

“Saya gak mau maksa, Kak. Tapi kemarin ada yang batal beli dan sekarang udah nyariin lagi karena kehabisan.”

5. Alternative Close

Teknik closing sales berikutnya bernama alternative close.

Dalam teknik ini, penjual tidak memberikan pilihan “ya atau tidak”, tetapi mengalihkan fokus pada dua opsi yang sama-sama mengarah ke pembelian.

Ini membantu mengurangi beban keputusan dan memberi rasa kontrol kepada pelanggan.

Teknik alternative close cukup efektif untuk mendorong keputusan cepat tanpa tekanan langsung.

Selain itu, strategi ini juga menunjukkan bahwa Anda fleksibel dan siap memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai preferensi mereka.

Contoh:

“Kak mau pilih yang varian reguler 250ml atau langsung ambil yang paket hemat 500ml?”

Atau:

“Pembayarannya mau via transfer bank atau e-wallet aja, Kak?”

6. Testimoni / Social Proof

Teknik testimoni atau social proof pada intinya ialah mengandalkan kekuatan bukti sosial, yaitu kecenderungan orang untuk mengikuti keputusan orang lain, terutama dalam situasi yang belum mereka pahami sepenuhnya.

Dengan menampilkan testimoni positif, studi kasus, atau jumlah pelanggan yang puas, calon pembeli akan merasa lebih yakin karena ada validasi dari orang lain.

Social proof juga membantu mengurangi rasa takut gagal atau menyesal, karena menunjukkan bahwa produk telah terbukti bermanfaat untuk orang lain.

Contoh:

“Banyak banget yang udah coba dan bilang jerawatnya berkurang dalam seminggu, Kak. Nih, aku kirim beberapa testimoni real dari pembeli sebelumnya.”

Atau:

“Kakak bisa cek review-nya juga ya, udah 2.000+ pembeli kasih bintang 5. Produk ini emang jadi andalan banget buat kulit sensitif.”

WhatsApp Marketing Bisa Bantu Closing Lebih Cepat dan Efektif

sebari

Setiap teknik closing sales yang telah dibahas sebelumnya akan jauh lebih efektif bila didukung oleh saluran komunikasi yang cepat, personal, dan responsif.

Di sinilah WhatsApp Marketing menjadi salah satu senjata utama tim sales modern.

Alasannya karena WhatsApp berdasarkan data menjadi platform yang mempunyai tingkat keterbukaan pesan yang tinggi, ketimbang platform lain seperti Email atau SMS.

Dengan WhatsApp, Anda bisa:

  • Membangun hubungan lebih dekat dan personal dengan calon pembeli
  • Mengirim penawaran berbasis urgensi (Now or Never) secara real-time
  • Melakukan follow-up menggunakan pendekatan Assumptive atau Summary Close
  • Menyisipkan testimoni pelanggan dalam bentuk gambar atau video
  • Memberikan opsi pembelian cepat dengan pilihan langsung dalam satu chat

Namun, agar semua ini berjalan efektif dan tidak memakan banyak waktu secara manual, Anda butuh sistem yang terintegrasi dan efisien. Di sinilah Sebari hadir sebagai solusi.

Sebari adalah platform WhatsApp CRM yang dirancang khusus untuk mempermudah tim sales dan marketing dalam:

  • Mengirim broadcast WhatsApp terjadwal dan tertarget
  • Menyimpan dan mengelola riwayat percakapan pelanggan secara otomatis
  • Mendistribusikan leads ke tim sales tanpa tumpang tindih
  • Membuat auto-reply dan follow-up yang disesuaikan dengan teknik closing
  • Memantau performa tim secara real-time melalui dashboard analitik

Dengan Sebari, Anda tidak hanya mengirim pesan, tapi juga membangun sistem penjualan yang terukur, konsisten, dan siap scale-up.

Kesimpulan

Menguasai teknik closing sales bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi siapa pun yang ingin sukses dalam menjual produk atau jasa.

Karena pada akhirnya, keberhasilan penjualan ditentukan bukan hanya dari seberapa menarik penawaran Anda, tapi dari seberapa efektif Anda mengubah prospek menjadi pembeli.

Melalui berbagai pendekatan seperti Now or Never, Assumptive, Summary, Take Away, Alternative, hingga Testimoni/Social Proof, Anda bisa menyesuaikan strategi closing sesuai dengan karakter dan situasi calon pelanggan.

Setiap teknik memiliki kekuatan tersendiri, dan jika digunakan secara tepat, bisa meningkatkan konversi secara signifikan.

Agar lebih optimal, dukung strategi closing Anda dengan WhatsApp Marketing—media komunikasi yang cepat, responsif, dan personal.

Dengan bantuan platform seperti Sebari, Anda bisa mengelola proses penjualan secara efisien, mulai dari broadcast, follow-up otomatis, hingga distribusi leads ke tim.

Hasilnya? Sistem closing yang lebih rapi, terukur, dan siap scale-up.

***Foto: freepik.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *